kau burung
begitulah panggilanmu
kau bertengger di dahan pohon yang kurus
nyenyaklah tidurmu, kau buka matamu lalu kau usap bulu kotormu
cengkramanmu begitu kuat, menopang berat tubuhmu yang gempal termakan umur
tatapanmu sedikit rabun , seolah bertanya dimana keluaargaku, dimana kini berada
kutu-kutu datang di tubuhku tanpa ijin, aku mulai tak kuat menahan usiaku
tak ada lagi keramaian itu, tak ada lagi gelak canda itu
kini aku sudah tua , hanya dahan ini yang menjadi peganganku
hanya pohon kurus ini yang setia memayungiku dari derasnya hujan dan panasnya terik matahari
dan ku selalu pejamkan mata disaat itu semua terkenang dalam po\ikiranku
dan ku tetap berkata inilah aku dan kisahku yang sudah bisa diprediksikan sejak awal aku di dahan ini di pohon kurus ini
di usia senja menunggu ajal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar