sesampainya dia disana , kabar sedikitpun tak ada
gadis yang kutemui , gadis yang ku pandangi
dia meninggi, bersama dia yang hidup di tanah yang datar
menembus dinginnya lingkungan yang subur penuh pestisida
ku diairan sungai, menunggu banjir bandang 'biar aku hanyut sekalian
gerakan air begitu cepat menuju barat , tak ada yang bisa hentikan
angin dari barat sudahlah sudahlah
berhentilah kau
berhentilah
karena sudah saatnya lupakan terjangan yang dulu menggebu
lantas sekarang berbalik arahlah
searah air sungai yang menuju barat
bersama ombak kecil yang kotor membawa sampah masa lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar