23 maret

malam semakin larut, terasa suasana suhu semakin dingin. menembus kulit sandira yang tipis,
terungkap jelas
bahwa tebalnya selimut kali ini tak banyak membantu dalam menghalau kedinginan. paginya ia ceritakan hal itu pada teman - temannya
''namun sayang , ceritanya kurang diminati ''
dimalam kedua hujan turun deras , sandira coba dengarkan bunyi hujan sebagai lampiasan rasa bosannya.. 
tik tok tik ...
beberapa menit kemudian ia terlelap tidur tanpa selimut cadangannya.
dimalam ketiga sandira belum tidur, walau pukul 11 malam ia tetap saja berusaha kuat menahan kantuknya di malam terakhir ini..
sandira bernyanyi bersama ...
sandira menari bersama.. ..
api unggun ditengah menghangatkan mereka yang tetap ceria diterpa rasa senang ....
''berkemah saya nyatakan selesai'' (ucap kepala kwaran dengan tegas)
ratusan lampion berterbangan, sebagai akhir malam kemah bhakti.
tak terkecuali sandira ia terbangkan tiga lampion ...
kerlap kerlip lampion dilangit malam hari terasa indah dipandang warga sekitar.
minggu pagi
sandira..... sandiraaa sandiraaa
ayo bangun , sudah pagi .. ayo bangun
ia ia (ucap sandira keluar kamar tidurnya)
mama ... baju pramukanya mana biar sandira yang cuci''
''baju yang mana, bukannya seminggu ini sedang libur semester 1''
(sergah mama sandira)
''jadi.... kejadian berkemah semalam hanya mimpi ??'' (hati sandira tersadar)
sementara itu dari lantai 2
''Jika kau mengerti aku
Takkan kau tinggalkan aku
Jika kau mencintaiku
Takkan kau lupakan aku''
(''suara lagu power slave dari kamar alesya begitu jelas terdengar'')

**
*

#mencobamembaca
#mencobamenulis