disana ... didepanku
kemiskinan tiada tandingannya, terus menyelimuti saudara-saudaraku
termenung di bangku panjang dengan tangan dibelakang
apa yang aku bisa lakukan .. tak ada
jeratan nya begitu kuat , sang penguasa masih saja tersenyum lebar di meja kerjanya
meja berharga fantastis .. meja kayu yang di buat si miskin tadi
langkahny menggetarkan bumi
sekalipun bumi tak berbicara , akan tetapi ku lihat sang tanah ingin sekali dan sangat sangat ingin sekali melahap ,,,, mengunyah... memakan... memangsa... merobek-robek tubuh sang penguasa tadi..
seakan sang tanah muak dengannya
ucap sang tanah yang telah basah oleh air mata sang miskin tadi..
oh indonesiaku
tanahmu telah lelah menampung air mata sang miskin tadi
lihatlah sang penguasamu tak mendengar dan melihat tetesan air matanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar